Sakit Nyeri & Diare Setelah Makan Salsa
Daftar Isi:
Salsa dimaksudkan untuk dinikmati, tapi bagi sebagian orang, salsa makan bisa memulai rantai gejala yang tidak menyenangkan. Nyeri perut dan diare setelah makan salsa mungkin terkait dengan intoleransi makanan atau alergi makanan, dan dokter Anda mungkin menyarankan untuk melakukan diet eliminasi untuk menentukan bahan yang tepat dalam salsa yang menyebabkan rasa sakit dan diare. Reaksi yang merugikan setelah makan harus dilaporkan ke dokter Anda untuk evaluasi lebih lanjut. Nyeri perut dan diare bisa menjadi pertanda kondisi yang lebih serius.
Video of the Day
Intoleransi Makanan
Salsa terbuat dari tomat, bawang merah, rempah-rempah, gula dan bahan lainnya, dan satu atau beberapa bahan ini dapat menyebabkan peradangan dan iritasi pada Anda. usus. Intoleransi makanan terjadi ketika usus Anda gagal menghasilkan cukup enzim yang diperlukan untuk memecah gula dan protein tertentu yang ditemukan dalam makanan, menurut American College of Gastroenterology. Makanan yang tidak diproses menyebabkan usus membengkak, menyebabkan kram, ketidaknyamanan perut, mual, muntah dan diare.
Reaksi Alergi
Meski tidak ada bahan dalam salsa yang dianggap sebagai alergen makanan biasa, Anda dapat mengembangkan alergi makanan terhadap makanan apa pun yang Anda konsumsi. Alergi makanan kurang umum daripada intoleransi makanan dan lebih dapat dikenali dari gejalanya. Alergi melibatkan sistem kekebalan tubuh, bukan hanya sistem pencernaan. Gejala umum, selain sakit perut dan diare, termasuk gatal-gatal, ruam kulit, eksim, sesak napas, mengi, batuk, hidung tersumbat dan iritasi tenggorokan.
Pertimbangan Lain
Nyeri perut dan diare bisa menjadi gejala dari banyak kondisi, termasuk sindrom iritasi usus besar, atau IBS, dan penyakit kandung empedu. Makanan tertentu, seperti makanan pedas, bisa memicu IBS, dan salah satu gejala utamanya adalah sakit perut sesaat setelah makan. Penyakit kandung empedu terjadi saat kantong empedu Anda meradang, teriritasi atau memiliki batu empedu. Nyeri perut dan diare berair juga merupakan tanda umum keracunan makanan. Hanya dokter Anda yang bisa memberikan diagnosis yang memadai.
Peringatan
Diare tidak dianggap berbahaya bagi tubuh, namun Cadangan Informasi Pencernaan Nasional merekomendasikan kepada dokter jika Anda diare lebih dari tiga hari, mengalami demam di atas 102 derajat, melihat darah di bangku Anda, atau curiga bahwa Anda mengalami dehidrasi. Diare bisa menyebabkan dehidrasi, dimana kondisi medis serius bisa mengakibatkan kematian jika tidak diobati dengan benar. Cegah dehidrasi dengan cara meningkatkan asupan cairan Anda pada tanda-tanda awal diare.