Latihan kekuatan untuk orang dengan penyakit Parkinson
Daftar Isi:
- Video of the Day
- Kehilangan Kontrol Motor di Parkinson
- Memperbaiki Bradykinesia dan Gerakan
- Meningkatkan Keseimbangan
- Memperbaiki Gaya Hidup
- Rekomendasi Latihan
Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif yang ditandai dengan hilangnya dopamin di otak, yang berakibat pada perubahan motor, mood dan kognitif. Penyakit Parkinson biasanya diobati dengan pengobatan. Menambahkan latihan kekuatan ke rencana perawatan dapat meningkatkan perbaikan fungsi.
Video of the Day
Kehilangan Kontrol Motor di Parkinson
Pasien dengan penyakit Parkinson mengalami gangguan pada pergerakan, keseimbangan dan kontrol motorik. Kekakuan, tremor dan bradikinesia, yang didefinisikan sebagai kelambatan dalam gerakan awal, adalah gejala yang umum. Pasien mungkin mengalami kesulitan berjalan dan memiliki gaya berjalan lambat dan mengocok dan postur goyah.
Memperbaiki Bradykinesia dan Gerakan
Kurangnya kekuatan adalah salah satu alasan orang dengan Parkinson lebih lambat untuk melakukan gerakan. Sebuah penelitian di tahun 2006 oleh Dibble dan rekannya menunjukkan bahwa pasien dengan penyakit Parkinson yang melakukan kontraksi paha depan piston quadriceps tiga kali seminggu selama 12 minggu memiliki volume otot dan kekuatan yang lebih besar, dan lebih mampu memanjat tangga dan bergerak daripada kelompok yang mengikuti Latihan rutin standar untuk Parkinson.
Meningkatkan Keseimbangan
Menambahkan latihan kekuatan untuk perawatan penyakit Parkinson meningkatkan keseimbangan pasien lebih dari sekedar menyeimbangkan pelatihan saja, lapor Hirsch dan rekannya dalam sebuah penelitian tahun 2003. Pasien yang melakukan pelatihan ketahanan yang menargetkan ekstensor lutut dan fleksi dan fleksi pergelangan kaki, serta latihan keseimbangan rutin, mampu menjaga keseimbangan mereka lebih lama tanpa jatuh dibandingkan pasien yang hanya melakukan latihan keseimbangan. Kekuatan juga meningkat pada kelompok yang melakukan pelatihan ketahanan.
Memperbaiki Gaya Hidup
Bradykinesia sering menghasilkan gaya kiprah yang khas dan mirip dengan penyakit Parkinson. Pasien yang memiliki kekuatan yang dilatih dua kali seminggu selama delapan minggu mengambil langkah lebih lama, berjalan lebih cepat dan berdiri lebih tegak daripada sebelum menjalani latihan. Latihan dalam penelitian ini oleh Scandalis dan rekannya berfokus pada peningkatan kekuatan pada tungkai bawah.
Rekomendasi Latihan
Pasien dengan penyakit Parkinson yang ingin memulai rejimen olahraga sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mereka. American College of Sports Medicine merekomendasikan latihan kekuatan dua sampai tiga kali seminggu per kelompok otot. Setiap sesi harus terdiri dari delapan sampai 10 pengulangan, dan pasien Parkinson mungkin merasa lebih mudah melakukan ini dengan menggunakan mesin pelatihan kekuatan. Latihan kekuatan dapat dikombinasikan dengan aktivitas aerobik moderat, seperti berenang atau berjalan kaki, dan peregangan untuk meningkatkan fleksibilitas.