Penyebab kelesuan saat lapar
Daftar Isi:
- Iritabilitas, atau "kegilaan" yang terkait dengan kelaparan paling sering terjadi karena efek fisiologisnya. Begitu perut kosong setelah metabolisme makanan tertelan lengkap, gas mulai terakumulasi. Ini membangun tekanan di perut, menyebabkan kram. Kram ini bisa menjadi lebih jelas karena otot-otot yang melapisi dinding perut berkontraksi untuk mengarahkan gas ke dalam usus untuk pengusiran. Kontraksi ini, yang disebut peristalis, sama digunakan untuk mengaduk makanan dengan cairan lambung selama pencernaan. Selain ketidaknyamanan perut yang terkait dengan kelaparan, alasan lain untuk mudah tersinggung termasuk kelelahan, peradangan gusi, kembung dan kulit kering serta gatal.
- Hormon Terkait dengan Kelaparan
Banyak orang menganggap kelaparan sebagai syarat, bukan kumpulan kondisi yang dikandungnya. Kelaparan lebih dari sekedar perut kosong; Ini adalah respons fisiologis dan psikologis terhadap banyak perubahan dalam tubuh. Meskipun perubahan ini biasanya merupakan respons terhadap metabolisme makanan tertelan yang lengkap, kelaparan juga dapat terjadi sebagai akibat kebiasaan, paparan makanan lezat, atau selama acara sosial. Namun, terlepas dari penyebab kelaparan, ketidaknyamanan umum yang selalu terjadi seringkali dapat menyebabkan iritabilitas pada orang yang mengalaminya.
Efek Seksual KelaparanIritabilitas, atau "kegilaan" yang terkait dengan kelaparan paling sering terjadi karena efek fisiologisnya. Begitu perut kosong setelah metabolisme makanan tertelan lengkap, gas mulai terakumulasi. Ini membangun tekanan di perut, menyebabkan kram. Kram ini bisa menjadi lebih jelas karena otot-otot yang melapisi dinding perut berkontraksi untuk mengarahkan gas ke dalam usus untuk pengusiran. Kontraksi ini, yang disebut peristalis, sama digunakan untuk mengaduk makanan dengan cairan lambung selama pencernaan. Selain ketidaknyamanan perut yang terkait dengan kelaparan, alasan lain untuk mudah tersinggung termasuk kelelahan, peradangan gusi, kembung dan kulit kering serta gatal.
Metabolisme menyebabkan kenaikan kadar glukosa serum darah, yang merupakan sumber utama bahan bakar untuk otak, otot dan organ tubuh. Dengan demikian, kadar glukosa turun sekali tidak ada lagi makanan untuk dimetabolisme. Sama seperti pengurangan glukosa ini menyebabkan kelelahan dan kelemahan, hal itu juga menyebabkan disparitas psikologis. Secara khusus, ketidakteraturan, pusing dan frustrasi umum biasanya mengikuti awal kelaparan, yang secara signifikan memberi kontribusi pada kegilaan.
Hormon Terkait dengan Kelaparan
Banyak hormon berkontribusi pada pengalaman lapar. Misalnya, pankreas memproduksi insulin, yang menyebabkan glukosa dalam aliran darah berpindah ke sel yang membutuhkan energi. Ini juga menghasilkan glukagon, yang menyebabkan hati melepaskan glukosa yang tersimpan ke dalam aliran darah sesuai kebutuhan. Namun, kedua hormon ini juga merangsang hipotalamus di otak, yang memacu banyak reaksi fisiologis lainnya, seperti persitalis dan keinginan umum untuk makan. Hormon lain, seperti ghrelin dan orexin, yang disekresi oleh organ-organ di seluruh saluran pencernaan, mempengaruhi pola kenyang dan kenyang. Ketidakseimbangan hormon ini, terutama karena episode hormon yang berkepanjangan, dapat mengurangi keseluruhan kesehatan, menyebabkan iritabilitas.