Rumah Minum dan makanan Thermometer basal Vs. Regular Thermometer

Thermometer basal Vs. Regular Thermometer

Daftar Isi:

Anonim

Wanita yang ingin melacak kapan mereka berovulasi sering memilih untuk menggunakan termometer basal. Termometer ini dapat beroperasi dengan cara yang sama seperti termometer biasa, namun keakuratan dan tujuannya berbeda. Karena termometer basal biasanya lebih mahal daripada termometer biasa, biasanya hanya dibeli sebagai alat bantu kesuburan, bukan untuk pemakaian sehari-hari.

Video of the Day

Tujuan

Termometer basal dirancang untuk membaca perubahan kecil pada suhu yang terjadi selama siklus menstruasi wanita. Seorang wanita menggunakan termometer basal untuk mencatat suhu tubuhnya setiap pagi setelah bangun dan menghitung jumlahnya untuk menentukan hari terbaik untuk mencoba mengandung anak. Termometer biasa digunakan untuk memeriksa keseluruhan suhu tubuh untuk mendeteksi atau memantau demam.

Jenis

Termometer basal dan termometer biasa bisa berbasis digital atau merkuri, walaupun sebagian besar termometer yang dijual saat ini sekarang digital. Termometer merkuri mengandung unsur merkuri dalam tabung gelas tipis. Merkuri naik dan turun saat terjadi kenaikan atau penurunan suhu. Termometer digital menggunakan komputer kecil untuk membaca suhu dan menampilkan nomor di jendela kecil di samping termometer. Termometer digital membaca suhu lebih cepat daripada termometer merkuri, seringkali dalam 30 sampai 60 detik.

Penggunaan

Termometer basal ditujukan untuk penggunaan oral, vaginal atau anal, meskipun kebanyakan wanita menggunakannya secara oral. Termometer biasa dapat dirancang untuk penggunaan secara lisan, anally atau di bawah lengan. Beberapa termometer reguler digital dapat disematkan ke dot bayi, strip untuk diletakkan di dahi atau perangkat untuk mengarah ke telinga. Termometer basal digunakan pertama kali di pagi hari setiap hari, sementara termometer biasa dapat digunakan kapan pun demam dicurigai.

Akurasi

Termometer bodi basal lebih akurat daripada termometer biasa, namun cenderung beroperasi dalam rentang yang lebih kecil. Sementara termometer biasa akurat sampai 0. 2 derajat F, termometer basal akurat sampai 0. 1 F. Karena prediksi ovulasi bergantung pada pengamatan perubahan yang sangat kecil, biasanya antara 0. 4 sampai 1. 0 derajat selama sebulan, akurasi yang meningkat dari termometer basal memungkinkan pemetaan yang lebih akurat daripada termometer biasa.

Pertimbangan

Sementara termometer biasa biasanya tidak cukup akurat untuk menggambarkan ovulasi, sangat baik menggunakan termometer basal untuk mendeteksi demam. Termometer basal biasanya digunakan bersamaan dengan metode lain untuk mendeteksi ovulasi, seperti pengamatan lendir serviks.