Latihan untuk Pasien Stroke untuk Ragam Gerak
Daftar Isi:
Lebih dari 700.000 orang menderita stroke setiap tahun di Amerika Serikat, menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke. Latihan rehabilitasi membantu penderita stroke mempelajari kembali pola gerak yang membantu mereka berdiri, berjalan, menaiki tangga dan meningkatkan jangkauan gerak. Latihan ini bisa dimulai 24 sampai 48 jam setelah stroke. Pasien didorong untuk berlatih latihan gerak pasif sementara berbaring di tempat tidur sebagai langkah pertama dalam rehabilitasi.
Video of the Day
Latihan Pasif
Tiga jenis rentang latihan gerak digunakan dalam latihan rehabilitasi aktif, aktif dibantu dan pasif. Rentang gerak gerak pasif dimulai sesegera mungkin setelah stroke. Ini bisa dilakukan di ranjang rumah sakit tanpa usaha dari penderita stroke. Seorang perawat atau terapis fisik memindahkan semua anggota tubuh korban stroke. Masing-masing anggota badan diletakkan melalui berbagai gerakan dengan gerakan melingkar yang lembut. Pasien didorong untuk sering mengganti posisi saat terapis menggerakkan anggota badan melalui serangkaian gerakan berulang-ulang, menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke.
Misalnya, dengan pasien berbaring telungkup, terapis mendukung bagian belakang kepala dengan satu tangan dan dagu dengan tangan yang lain. Perlahan mengangkat kepala, terapis kemudian dengan lembut menggerakkan kepala ke arah dada pasien dan kembali ke posisi awal. Pergantian kepala dilakukan dengan memegang kepala pasien dengan kedua tangan, satu di setiap pipi dan perlahan memutar kepala dari sisi ke sisi.
Latihan Bantuan Aktif
Latihan dengan bantuan aktif digunakan dengan pasien stroke yang memiliki beberapa mobilitas, namun tetap memerlukan bantuan latihan gerak. Seorang terapis yang mungkin menggunakan band atau alat bantu latihan lainnya membantu pasien stroke yang bisa menggerakkan persendian atau otot mereka, namun mengalami rasa sakit. Terapis akan membantu memandu anggota tubuh melalui berbagai gerakan, membantu menggerakkan anggota badan saat pasien tidak dapat bergerak atau terlalu sakit. Rentang gerak latihan harus dilakukan baik pada sisi lemah maupun sisi tubuh yang tidak terpengaruh.
Contoh latihan dengan bantuan aktif adalah saat pasien stroke dibantu oleh terapis untuk memutar lengan bawah ke arah tubuh. Terapis hanya membantu gerakan dimulai sampai pasien bisa menggerakkan sendi melalui sisa rotasi pada tubuhnya sendiri.
Latihan Aktif
Saat pasien stroke mulai pulih dan memiliki kontrol otot sukarela, rentang latihan gerak aktif dilakukan tanpa bantuan fisik oleh pasien. Terapis fisik mungkin menginstruksikan pasien atau latihan ini bisa dilakukan di rumah.Rentang latihan gerak membuat sendi menjadi fleksibel dan otot-ototnya kuat. Setiap latihan harus dilakukan perlahan, berhati-hatilah agar tidak memaksakan gerakan, menurut Ohio State University Medical Center. Latihan dilakukan sesuai dengan toleransi rasa sakit Anda. Rasa sakit akan hilang saat sendi kembali beristirahat.
Rentang gerak gerak bahu dapat dilakukan berdiri, duduk atau berbaring. Mulailah dengan mengaitkan jari dengan kedua lengan Anda menempel pada tubuh. Perlahan angkat tangan membawa mereka keluar di depan tubuh dan langsung di atas kepala. Perlahan turunkan lengan melalui rentang gerak ke posisi awal.