Rumah Minum dan makanan Vitamin C untuk memperbaiki kerusakan saraf

Vitamin C untuk memperbaiki kerusakan saraf

Daftar Isi:

Anonim

Otak dan sistem saraf pusat terdiri dari sejumlah besar sel saraf. Proyek HOPES Stanford University juga mencatat bahwa Vitamin C, juga dikenal sebagai asam askorbat, juga sangat lazim di beberapa bagian otak di sel saraf. Studi telah menunjukkan potensi bahwa Vitamin C dapat memperbaiki dan mencegah kerusakan saraf.

Video Hari

Tentang Vitamin C di Tubuh

Vitamin C juga dikenal sebagai asam askorbat dan, menurut Stanford University, di dalam tubuh ia mengubah bentuk menjadi senyawa bermuatan negatif yang disebut askorbat. Kebanyakan hewan membuat Vitamin C sendiri, namun manusia dan beberapa hewan terkait lainnya tidak dapat dilakukan karena mutasi genetik. Proyek HOPES Stanford University mengatakan bahwa manusia harus memiliki Vitamin C dalam makanan untuk membuat molekul yang diperlukan. Vitamin C penting dalam produksi kolagen, karnitin dan noradrenalin.

Vitamin C Berkelahi Radikal Bebas

Vitamin C memiliki sifat anti-oksidan yang kuat, menurut Stanford University. Di dalam tubuh Anda, vitamin C berubah menjadi askorbat dan memiliki muatan negatif. Stanford mengatakan bahwa askorbat mampu menetralkan radikal bebas dengan menyumbangkan elektronnya ke radikal bebas. Hal ini pada gilirannya melindungi bagian lain dari sel seperti DNA dan protein dari membuat elektron mereka dicuri, sehingga melindungi sel-sel saraf.

Ilmu Askorbat dan Saraf

Para ilmuwan di Stanford University telah menemukan bahwa askorbat sangat tinggi di daerah striatum otak. Sebagian besar terletak di sel saraf di mana penelitian Stanford menyebut cairan ekstraselular. Selama aktivitas motorik, sel-sel saraf melepaskan askorbat ke dalam ruang ekstraselular. Menurut Stanford, penelitian menunjukkan bahwa pada tikus dengan kerusakan saraf, mekanisme pelepasan ini tidak bekerja dengan baik, oleh karena itu penurunan fungsi motorik dapat dikaitkan dengan tingkat askorbat yang diturunkan di daerah otak tertentu.

Penelitian yang Menjanjikan

Penelitian Stanford University telah menunjukkan bahwa suntikan askorbat ke tikus dengan kerusakan saraf meningkatkan fungsi motoriknya. Periset berteori bahwa jumlah ascorbat yang tidak memadai memperburuk gejala saraf. Sebuah studi di Prancis dengan tikus oleh Dr. Michel Fontes menunjukkan bahwa pengobatan dengan vitamin C atau asam askorbat meningkatkan gejala penyakit Charcot-Marie-Tooth, sebuah gangguan syaraf yang mempengaruhi 1 dari 2, 500 orang Amerika.Periset berencana untuk mencari tahu di masa depan jika Vitamin C memiliki efek yang sama pada perbaikan kondisi manusia seperti pada tikus laboratorium.