Rumah Kehidupan Apakah mengkonsumsi protein makanan meningkatkan sperma?

Apakah mengkonsumsi protein makanan meningkatkan sperma?

Daftar Isi:

Anonim

Makanan kaya protein, terutama daging merah, telah mendapatkan reputasi sebagai makanan "maskulin" yang menambah potensi dan vitalitas pria. Namun, jika menyangkut jumlah sperma, volume dan motilitas, tidak semua protein dianjurkan. Menurut American Dietetic Association, makanan di semua kelompok makanan utama yang dapat meningkatkan kesuburan pria - membuat pola makan yang sehat dan bervariasi. Asosiasi menyarankan agar Anda mengurangi makanan olahan, makan lebih segar, whole foods dan kurangi asupan alkohol dan tembakau Anda. Diet tidak terbukti memperbaiki jumlah sperma, volume atau kualitas; Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan situasi Anda.

Video of the Day

Rekomendasi

Bagi pria yang ingin meningkatkan jumlah sperma dan kualitasnya, American Dietetic Association merekomendasikan untuk mengurangi daging. Secara khusus, batasi daging merah untuk sumber protein tanpa lemak seperti ikan, kalkun atau dada ayam. Selain itu, ADA menyarankan agar Anda melewatkan daging sepenuhnya setidaknya dua kali seminggu, malah beralih ke sumber protein nabati seperti kacang, kacang polong dan tahu.

Persiapan

Faktor lain yang perlu diingat mengenai sumber protein Anda adalah bagaimana Anda mempersiapkannya. ADA mencatat bahwa penting untuk menghindari lemak "buruk", seperti lemak jenuh, jika Anda ingin meningkatkan kesehatan sperma optimal. Ini berarti Anda harus menghindari daging yang digoreng atau mengandung lemak trans atau jenis lemak tak sehat lainnya.

Protein Bermanfaat

Situs BabyZone mencatat bahwa Anda bisa mendapatkan beberapa nutrisi sehat dari sperma, seperti seng dan arginin, melalui protein diet. Seng, misalnya, dianggap sebagai salah satu nutrisi paling kuat untuk meningkatkan jumlah sperma dan motilitas. Tiram sangat tinggi seng, laporan BabyZone; Anda juga bisa menemukan seng di unggas, kacang-kacangan, kacang-kacangan dan biji-bijian. Arginine, sementara itu, dapat ditemukan dalam kacang. Makanan ini tidak terbukti secara ilmiah, bagaimanapun, sebagai obat untuk kemandulan.

Pertimbangan

BabyZone mencatat bahwa meskipun perubahan positif pada makanan Anda hanya bisa berarti hal-hal yang baik untuk kesehatan Anda secara keseluruhan, Anda seharusnya tidak menganggap modifikasi ini sebagai intervensi medis. Mereka paling baik digunakan sebelum mencari perawatan lanjutan untuk masalah kesuburan potensial. Situs web menambahkan bahwa tidak ada yang hilang dengan membuat perubahan ini, namun mungkin tidak cukup untuk menangani masalah khusus Anda.