Manfaat Jus Buah Delima kering
Daftar Isi:
- Kaya Antioksidan
- Buah delima kaya akan polifenol, yaitu ellagitannin, yang merupakan antioksidan alami. Ellagitannin pada buah delima sama efektifnya dengan bentuk bubuk seperti dalam bentuk jus. Antioksidan melindungi tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas dan racun. Sebuah edisi 2010 dari "Penelitian Pencegahan Kanker" menyatakan bahwa ellagitannin dari buah delima menunjukkan kemampuan anti-kanker dengan menghentikan pertumbuhan dan perkembangan tumor kanker payudara dalam sebuah studi in vitro.
- Antioksidan pada buah delima juga memiliki efek antiinflamasi yang baik, yang dapat membantu mengurangi gejala pada penderita hipertensi dan penyakit jantung. Publikasi "Terapi Pelengkap dalam Praktek Klinis 2011" mencakup tinjauan yang menemukan bahwa konsumsi jus segar delima secara teratur mengurangi tingkat tekanan darah secara keseluruhan, serta mengurangi risiko arteri yang mengeras, berkontribusi terhadap kesehatan jantung secara keseluruhan. Namun, peneliti menyatakan bahwa kelompok studi yang lebih besar dalam jangka panjang diperlukan untuk mendukung penelitian lebih lanjut.
- Penerbitan Journal of Diabetes and Metabolic Disorders 2012 menyatakan bahwa jus delima, yang dikonsumsi secara teratur, dapat membantu penderita diabetes tipe 2. Penelitian manusia yang dilakukan pada 50 pasien selama enam minggu, mencakup suplemen makanan 200 mililiter jus buah delima segar per hari. Para ilmuwan menemukan bahwa kadar gula darah lebih tinggi, dan kadar kolesterol keseluruhan lebih rendah pada kelompok studi bila dibandingkan dengan kelompok plasebo. Kesimpulan mereka adalah kemampuan antioksidan buah delima dapat membantu menjaga kadar gula darah puasa tetap stabil, sekaligus meningkatkan profil lipid darah secara keseluruhan untuk penderita diabetes.
- Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam edisi 2011 "Annals of Nutrition and Metabolism," para periset menemukan bahwa meminum jus delima segar dapat membantu mengurangi kandungan lemak tubuh secara keseluruhan pada orang gemuk.Dalam kelompok yang terdiri dari 20 orang dewasa gemuk, konsumsi jus delima, bersamaan dengan puasa, menyebabkan tidak ada kenaikan berat badan atau lemak, meskipun sensitivitas insulin tidak berubah. Ini signifikan dibandingkan dengan peserta kelompok kontrol, yang menunjukkan kenaikan berat badan dan lemak yang signifikan selama masa studi.
Jus buah delima sering dijual sebagai minuman botolan, tapi juga dijual sebagai bubuk. Sebagai bedak, jus delima bisa ditambahkan ke makanan sebagai zat penyedap rasa, atau bisa dicampur dengan air dan diminum. Jus buah delima terbuat dari jus buah delima dehidrasi, sehingga memiliki kandungan nutrisi yang sama dengan buah segar, walaupun beberapa nutrisi mungkin hilang selama pengolahan, yaitu vitamin C. Namun, kandungan antioksidan bubuk delima serupa dengan jus buah delima segar, meskipun bedak membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai efek maksimal menurut sebuah penelitian pada edisi 2008 "Journal of Medicinal Food."
- HariKaya Antioksidan
Buah delima kaya akan polifenol, yaitu ellagitannin, yang merupakan antioksidan alami. Ellagitannin pada buah delima sama efektifnya dengan bentuk bubuk seperti dalam bentuk jus. Antioksidan melindungi tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas dan racun. Sebuah edisi 2010 dari "Penelitian Pencegahan Kanker" menyatakan bahwa ellagitannin dari buah delima menunjukkan kemampuan anti-kanker dengan menghentikan pertumbuhan dan perkembangan tumor kanker payudara dalam sebuah studi in vitro.
Antioksidan pada buah delima juga memiliki efek antiinflamasi yang baik, yang dapat membantu mengurangi gejala pada penderita hipertensi dan penyakit jantung. Publikasi "Terapi Pelengkap dalam Praktek Klinis 2011" mencakup tinjauan yang menemukan bahwa konsumsi jus segar delima secara teratur mengurangi tingkat tekanan darah secara keseluruhan, serta mengurangi risiko arteri yang mengeras, berkontribusi terhadap kesehatan jantung secara keseluruhan. Namun, peneliti menyatakan bahwa kelompok studi yang lebih besar dalam jangka panjang diperlukan untuk mendukung penelitian lebih lanjut.
Penerbitan Journal of Diabetes and Metabolic Disorders 2012 menyatakan bahwa jus delima, yang dikonsumsi secara teratur, dapat membantu penderita diabetes tipe 2. Penelitian manusia yang dilakukan pada 50 pasien selama enam minggu, mencakup suplemen makanan 200 mililiter jus buah delima segar per hari. Para ilmuwan menemukan bahwa kadar gula darah lebih tinggi, dan kadar kolesterol keseluruhan lebih rendah pada kelompok studi bila dibandingkan dengan kelompok plasebo. Kesimpulan mereka adalah kemampuan antioksidan buah delima dapat membantu menjaga kadar gula darah puasa tetap stabil, sekaligus meningkatkan profil lipid darah secara keseluruhan untuk penderita diabetes.
Tidak Ada Berat Badan dan Kurang Lemak