Rumah Kehidupan Program Latihan untuk Anak Obesitas

Program Latihan untuk Anak Obesitas

Daftar Isi:

Anonim

Hampir satu dari tiga anak kelebihan berat badan atau obesitas, menurut American Heart Association pada tahun 2010. Selain mengembangkan peningkatan risiko diabetes, kolesterol tinggi dan Penyakit jantung, anak obesitas menderita berbagai masalah psikologis dan sosial. Membuat program latihan yang membakar kalori, membangun otot dan anak-anak senang akan membantu Anda mengurangi konsekuensi serius obesitas bagi anak Anda.

Video of the Day

Pertimbangan Kardiovaskular

Obesitas pada anak sering merupakan hasil dari gaya hidup yang tidak banyak. Meminta anak untuk menaikkan detak jantung mereka ke tingkat latihan aerobik yang tinggi selama 30 menit atau lebih mungkin berbahaya. Mulailah dengan kecepatan latihan yang menyerupai jalan cepat, bukan joging. Hangatkan perlahan selama beberapa menit pertama, biarkan anak beristirahat sesuai kebutuhan dan pastikan mereka minum air kapan pun mereka menjadi haus.

Anak-anak yang kegemukan dapat mengalami nyeri sendi atau punggung jika mereka melakukan latihan berulang dan berdampak tinggi, yang memiliki kedua kaki meninggalkan tanah pada saat bersamaan. Contoh ini akan berjalan, menari aerobik, jumping jacks atau jumping rope. Bahkan latihan non-dampak, seperti pada mesin elips, dapat menyebabkan masalah lutut dan punggung karena berat keseluruhan anak ada di kakinya sepanjang waktu. Carilah latihan yang tidak memberi bobot konstan atau dampak berulang pada kaki, kaki dan pinggul anak.

Program Latihan Pemula

Mulai perlahan, dengan intensitas sedang dan tidak berdampak. Berjalan-jalan, naik sepeda, berenang, meluncur atau melakukan senam seperti push-up, sit-up, sit-up atau tangga berjalan. Mulailah melakukan push-up dari posisi berlutut agar lebih mudah. Crunches mungkin lebih mudah karena mereka tidak memerlukan anak dengan otot inti lemah untuk pergi jauh-jauh. Berjalan dan bersepeda naik turun bukit untuk menaikkan dan menurunkan detak jantung dan menggunakan otot yang berbeda. Ganti goresan setiap beberapa putaran saat berenang untuk memvariasikan penggunaan otot. Cobalah untuk menambahkan kekuatan, fleksibilitas dan latihan ketahanan untuk setiap latihan. Misalnya, anak bisa menggunakan dumbel saat berjalan atau menggunakan sepeda latihan.

Intermediate Workout

Angkat tingkat intensitas latihan setelah anak meningkatkan stamina kardio dan daya tahan otot. Angkat jalan setapak atau rides, cobalah menyelesaikan kursus beberapa menit lebih awal, atau menambahkan beberapa menit lagi. Tambahkan latihan aerobik langkah, yang berdampak rendah. Tambahkan beberapa menit lompat tali dan jack melompat. Gunakan treadmill, mesin elips, mesin dayung atau sepeda latihan. Anak Anda tidak perlu melakukan latihan aerobik penuh dengan menggunakan mesin ini; hanya menaikkan detak jantungnya setiap minggu saat ia memperbaiki kondisinya.Buat rangkaian latihan latihan yang mencakup beragam latihan. Mintalah anak menghabiskan 30 detik jaket jumping, 30 detik lompat tali, 30 detik sit-up dan tangga 30 detik. Istirahat dua atau tiga menit, lalu mulai sirkuit lain, yang mungkin termasuk push-up, jogging di tempat, jongkok dan lungle. Jauhkan sirkuit selama 30 menit atau lebih.

Jadikan Fun

Anak-anak lebih mungkin untuk melanjutkan olahraga jika menyenangkan. Tetapkan tujuan dan simpan catatan agar anak dapat melihat perbaikan. Beri penghargaan saat anak memenuhi tujuan. Bermain game, seperti bola basket, tenis atau bola voli, bahkan jika Anda perlu menyesuaikan peralatan untuk membuatnya lebih mudah. Turunkan jaring bulutangkis untuk lapangan tenis mini di jalan masuk, atau gunakan bola pantai untuk mendapatkan poin voli yang lebih panjang. Berolahraga dengan anak-anak Anda memberi contoh bagus untuk kebugaran fisik.