Apa yang Harus Dihindari oleh Buah-buahan untuk Wanita?
Daftar Isi:
- Video of the Day
- Serat, Vitamin, Mineral dan Antioksidan
- Indeks Glikemik dan Buah
- Ukuran Porsi Masih Ada
- The Bottom Line
Buah sering mendapatkan reputasi buruk di dunia diabetes, dan banyak yang percaya bahwa mereka benar-benar terlarang. Sementara buah merupakan sumber karbohidrat - nutrisi yang bertanggung jawab untuk mempengaruhi gula darah - karbohidrat mereka berasal dari gula alami dan dapat dimasukkan ke dalam rencana makanan sehat. Namun, seperti semua karbohidrat, mereka harus dikonsumsi secara strategis untuk penderita diabetes. Beberapa buah akan mempengaruhi gula darah lebih banyak daripada yang lain, karena indeks glikemiknya lebih tinggi.
Video of the Day
Serat, Vitamin, Mineral dan Antioksidan
Baik American Diabetes Association dan Academy of Nutrition and Dietetics merekomendasikan agar penderita diabetes mengonsumsi beragam makanan dengan makanan dari semua kelompok makanan, termasuk buah. Sebagian besar buah merupakan sumber serat yang baik, yang sebenarnya membantu mengendalikan gula darah dan sangat penting untuk kesehatan pencernaan. Serat dalam buah bahkan bisa membantu menurunkan kolesterol, tingkat tinggi yang cenderung berjalan seiring dengan diabetes. Selain itu, buah mengandung banyak vitamin, mineral dan antioksidan yang diperlukan untuk kesehatan umum dan pencegahan penyakit yang baik.
Indeks Glikemik dan Buah
-> Apel memiliki nilai indeks glisemik rendah. Kredit Foto: Jupiterimages / Creatas / Getty ImagesMeskipun ada sedikit perselisihan mengenai manfaat buah dalam makanan sehat, banyak orang mendapati bahwa buah dengan indeks glikemik yang lebih tinggi meningkatkan gula darah lebih banyak. Indeks glikemik, atau GI, adalah sistem numerik yang mengukur efek makanan pada gula darah dibandingkan glukosa murni, yang titik referensinya adalah 100. Makanan dengan nilai 55 atau kurang dianggap GI rendah; Mereka yang memiliki nilai 56 sampai 69 adalah medium; dan 70 atau lebih tinggi. Buah GI yang tinggi termasuk melon, nanas dan pisang yang sangat matang, sementara sebagian besar termasuk dalam kategori rendah dan menengah. Jus memiliki GI yang lebih tinggi karena kemampuan cair untuk bisa diserap lebih cepat ke aliran darah dan kekurangan seratnya.
Ukuran Porsi Masih Ada
Meskipun GI mungkin alat yang sangat membantu dalam perencanaan makanan, kebanyakan ahli masih setuju bahwa kuantitas karbohidrat sama, jika tidak lebih penting dari pada jenis. Misalnya, seseorang bisa memilih apel dari pisang karena GI rendah. Namun, di dunia mega bagian sekarang, sebuah apel besar dapat dengan mudah menghitung tiga atau empat porsi karbohidrat. Satu porsi karbohidrat, buah atau lainnya, sama dengan 15 gram. Untuk keseluruhan buah, seperti apel atau buah persik, ini seukuran bola tenis. Untuk buah beku atau kalengan dalam air, sajiannya ½ gelas. Ukuran penyajian umum lainnya adalah ¾ sampai 1 cangkir untuk buah beri atau melon, 2 sendok makan untuk buah kering, dan 1/3 sampai ½ gelas untuk jus buah 100 persen.
The Bottom Line
The American Diabetes Association merekomendasikan penggunaan GI sebagai metode "fine-tuning" rencana makan setelah memahami dasar-dasar penghitungan karbohidrat, karena banyak faktor lain mempengaruhi efek glikemik buah tertentu. Misalnya, mengonsumsi buah saja sebagai makanan ringan akan meningkatkan gula darah lebih cepat daripada jika dimakan dalam konteks makanan kaya protein. Namun, sebagai aturan umum, memilih buah GI rendah dan sedang sementara membatasi jus dan buah GI tinggi dapat membantu mengelola kadar gula darah bagi banyak penderita diabetes.