Rumah Kehidupan Vitamin untuk Demam Kelenjar

Vitamin untuk Demam Kelenjar

Daftar Isi:

Anonim

Demam kelenjar atau mononukleosis menular adalah penyakit virus yang disebabkan oleh virus Epstein Barr. Ini menyebabkan gejala seperti sakit tenggorokan, demam, kelelahan, penurunan berat badan dan kehilangan nafsu makan. Infeksi biasanya menyebar dengan air liur dan gejalanya berlangsung selama dua sampai tiga minggu atau lebih. Seiring dengan obat nyeri dan obat antivirus, beberapa vitamin dan suplemen alami dapat membantu mengobati dan mengelola demam kelenjar.

Vitamin C

Vitamin C adalah vitamin yang larut dalam air yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Ini membantu memperbaiki dan memelihara jaringan tubuh dan meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh untuk melawan patogen. Buah jeruk, stroberi, sayuran berdaun hijau dan cantaloup adalah sumber vitamin C yang baik, yang juga bisa diperoleh dari suplemen sintetis yang tersedia di apotek lokal. Memonitor asupan overdosis bisa menyebabkan sakit perut dan diare. Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak yang dapat ditemukan pada makanan, seperti produk susu, daging, ikan dan tiram. Jumlah vitamin D yang signifikan juga dapat diproduksi secara endogen oleh tubuh manusia saat terpapar sinar matahari. Selain menjaga kesehatan tulang, vitamin D, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam edisi 2007 "Hipotesis Medis," juga memodulasi respon kekebalan terhadap virus Epstein Barr. Ini juga dapat membantu mencegah kondisi yang disebabkan olehnya, seperti multiple sclerosis dan demam kelenjar. Individu dengan kekurangan vitamin D bisa mendapatkannya dari suplemen sintetis. Namun, yang terbaik adalah berbicara dengan dokter sebelum meminumnya karena penggunaan berlebihan kronis dapat menyebabkan batu ginjal, muntah dan nyeri otot. Vitamin E adalah vitamin antioksidan lain yang memiliki kemampuan untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk di tubuh akibat berbagai proses metabolisme. Ini juga meningkatkan fungsi kekebalan tubuh sehat dan dapat ditemukan pada makanan seperti bibit gandum, buah zaitun, kacang-kacangan dan jagung. Suplemen vitamin E juga bisa dibeli tanpa resep dokter. Namun, MedlinePlus memperingatkan penggunaan suplemen ini secara kronis karena dapat meningkatkan risiko kematian.Cara terbaik adalah berbicara dengan dokter untuk penggunaan yang tepat.