Rumah Kehidupan Analisis Gizi Garcinia Cambogia

Analisis Gizi Garcinia Cambogia

Daftar Isi:

Anonim

Garcinia cambogia, buah yang tumbuh di Indonesia, telah digunakan bertahun-tahun sebagai bahan untuk berbagai jenis kari dan chutneys. Menurut situs Dr. Oz, di beberapa desa di Malaysia ditambahkan ke sup untuk membantu menekan selera dan meningkatkan penurunan berat badan. Buah mengandung nutrisi seperti xanthone dan garcinol namun mendapat perhatian paling besar untuk asam hidroksisititernya, atau HCA, ekstraksi dari kulit buah yang menghambat enzim yang bertanggung jawab untuk sintesis asam lemak.

Xanthones for Cancer

Garcinia cambogia mengandung xanthone, yang merupakan polifenol tanaman. Xanthones mungkin memiliki sifat anti-kanker. Menurut jurnal "Nutrients," mereka mendukung kematian sel terprogram, mencegah penyebaran sel kanker dan memiliki efek antiinflamasi pada tubuh. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui bioavailabilitas xanthone yang tertelan sebelum menentukan khasiatnya.

Garcinol untuk Peradangan

Garcinol adalah benzofenon yang ada di Garcinia cambogia. Menurut "Journal of Natural Products," memiliki sifat anti-inflamasi. Ini juga bisa berfungsi sebagai antioksidan untuk melawan kanker dan bisa menimbulkan efek anti bakteri. Produk topikal sering mengandung garcinol karena sifat antioksidannya. Namun belum cukup bukti klinis saat ini untuk mengetahui khasiat garcinol.

Perhatian Dengan Suplemen

->

Wanita hamil harus menghindari garcinia. Konsumen harus selalu memeriksa dengan dokter mereka sebelum memulai suplemen baru. Garcinia dianggap relatif aman, dengan efek samping ringan sesekali seperti sakit kepala atau pusing. Studi untuk wanita hamil dan menyusui terbatas, jadi populasi ini harus menghindari suplemen. Penderita diabetes yang memakai insulin perlu berhati-hati karena garcinia dapat menurunkan kadar gula darah. Ini juga mengandung zat besi dan mungkin berdampak pada konsumen dengan kelainan zat besi dengan meningkatkan kadar zat besi. Suplemen ini bisa termasuk potasium dan kalsium, yang dapat mempengaruhi individu dengan masalah kardiovaskular.Interaksi obat tambahan telah dilaporkan dengan montelukast, warfarin dan statin.